BRMP Maluku Dukung Kemandirian Pangan Lewat Penanaman Hotong di Telaga Kodok
BRMP Maluku bersama Dinas Pertanian Provinsi Maluku dan GP Ansor Maluku melaksanakan kegiatan penanaman hotong pada Kamis, 20 November 2025 di Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. BRMP Maluku diwakili oleh Kepala Balai Dr. Gunawan S. TP, M.Si., Ketua Tim Kerja Program Evaluasi Novendra Cahyo Nugroho, S.P., M.Si., dan Fadhilah Kusumawardhani, S.P. Acara ini turut dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Maluku Abdullah Vanath, S.Sos, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Dr. Ilham Tauda, SP, M.Si., serta Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin, kelompok tani, dan penyuluh pertanian, sehingga memperkuat semangat kolaborasi lintas lembaga dalam pengembangan pangan lokal.
Dalam sambutannya, Dr. Ilham Tauda menyampaikan bahwa penanaman hotong merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa untuk mengembangkan hotong sebagai pangan lokal bernutrisi tinggi asal Pulau Buru. Kegiatan ini menjadi wujud sinergi antara Dinas Pertanian Maluku, GP Ansor, dan pihak swasta seperti PT Suryaqua Teknologi Indonesia yang turut berkontribusi dengan menyediakan satu unit pompa tenaga surya guna mendukung pengelolaan lahan Balai Benih Induk Telaga Kodok. Hotong varietas Buru Hotong (Setaria italica), yang telah terdaftar resmi sejak 2011, ditanam pada lahan 1 hektare dan akan dilanjutkan di Kairatu dengan total lahan 1,5 hektare.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menegaskan bahwa GP Ansor telah lebih dari satu tahun fokus memperkuat sektor pangan sebagai fondasi kesejahteraan bangsa. Menurutnya, seluruh potensi tanah dan laut harus diberdayakan demi kemakmuran masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya pelestarian varietas lokal seperti hotong yang memiliki banyak manfaat dan tidak boleh kalah oleh varietas baru. GP Ansor, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, berkomitmen terus mendorong sektor pangan agar masyarakat Indonesia bisa sejahtera, makmur, dan berdaya.
Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath menambahkan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah menginstruksikan pemerintah daerah untuk menggalakkan konsumsi pangan lokal. Ia menilai hotong memiliki potensi besar menjadi pangan alternatif bagi masyarakat Maluku, terlebih telah lama dikonsumsi oleh masyarakat Buru secara turun-temurun. Ia juga menyoroti keberhasilan Indonesia mencapai swasembada beras hanya dalam satu tahun, serta tantangan besar dalam mengubah pola pikir generasi muda yang masih memandang pertanian sebagai sektor yang kurang menarik. Penanaman hotong ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda sekaligus memperkaya pilihan pangan lokal selain singkong dan ubi.